Plugin WordPress atau durumis (두루미스) dapat dimanfaatkan untuk menerjemahkan konten dan menarik traffic dari luar negeri. Akan tetapi, kualitas terjemahan yang menurun berpotensi mengurangi nilai SEO.
Terutama bahasa Indonesia yang sering menghilangkan subjek kalimat, berpotensi menghasilkan terjemahan yang terdengar aneh. Google dapat mendeteksi kesalahan konteks ini dan memengaruhi peringkat pencarian.
Oleh karena itu, saat menggunakan plugin terjemahan, perhatikan penggunaan bahasa agar hasil terjemahan terdengar alami. Strategi optimasi SEO untuk pasar internasional juga perlu dipertimbangkan.
Saat melihat layanan durumis, saya teringat sesuatu.
WordPress juga memiliki plugin yang menyediakan terjemahan.
Dengan memanfaatkan plugin tersebut, seperti durumis, meskipun postingan hanya dalam bahasa Indonesia, dapat diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menyediakan URL-nya.
Saya tidak tahu persis seberapa baik kualitas terjemahannya.
Saya juga tidak tahu bagaimana durumis melakukan terjemahan, dan seberapa baik kualitas terjemahannya.
Karena saya tidak memiliki pengetahuan tentang bahasa tersebut.
Untuk menghasilkan kalimat yang benar menggunakan terjemahan bahasa, kita harus menulis kalimat Indonesia dengan baik.
Dengan begitu, terjemahannya akan menjadi lebih baik dan tidak terdengar aneh.
Namun, karena karakteristik bahasa Indonesia yang sering menghilangkan subjek dalam kalimat, terjemahannya mungkin tidak akan berjalan dengan baik.
Hal ini dapat dengan mudah diketahui dengan mencoba menerjemahkan menggunakan penerjemah online.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan terjemahan yang baik, kita harus selalu menyertakan subjek dalam setiap kalimat.
Tetapi, jika kita menulis kalimat dengan cara ini, bahasa Indonesia-nya akan terdengar aneh.
Meskipun terjemahannya terdengar aneh, tidak akan terlalu sulit untuk memahami isinya.
Namun, masalahnya ada pada tingkat SEO.
Google memiliki tingkat kecanggihan yang tinggi sehingga dapat menilai konteks kalimat.
Kita bisa melihatnya dari hasil pencarian.
Jika kita mencari "pembukaan rekening", akan muncul dokumen yang tidak mengandung kata kunci "pembukaan rekening".
Artikel yang berkaitan dengan pembukaan rekening akan muncul.
Jika kita mencari "pembukaan rekening" di Google, hasil pencariannya pasti akan menampilkan artikel yang mengandung kata "pembukaan rekening".
Itulah perbedaan tingkat kecanggihannya.
Singkatnya, bagaimana jika Google menilai kalimat yang diterjemahkan dengan buruk?
Kemungkinan besar, Google akan menganggapnya sebagai artikel yang aneh atau berkualitas rendah.
Meskipun dengan menggunakan plugin atau durumis, kita bisa berharap mendapatkan trafik dari luar negeri,
Saya berpikir bahwa terjemahan yang buruk dapat berdampak negatif pada SEO.